Walikota Tanggerang Selatan
Airin Rachmi Diany
Bagaimana tidak berminat untuk tinggal atau menetap di Kota Satelit semisal kota Tangerang Selatan? Meskipun usia kota ini masih dapat dibilang kanak-kanak melebihi sedikit usia balita, Kota Tangerang Selatan tumbuh dan bergerak sangat pesat dalam urusan menghias diri. Pergerakan di segala bidang, di sektor apa saja hampir serentak melesat dan meroket atas terobosan seorang wali kota pertama meski perempuan, masih muda penuh vitalitas dalam karya tidak pernah lelah membenahi kota yang tadinya terlelap pulas tak bangun-bangun.
Pelayan masyarakat yang cantik dan smart ini sangat dinamis dalam menggerakkan roda Pemerintah Daerah sebab memiliki potensi pemikiran penuh kreativitas berpandangan modern, selalu berusaha mewujudkan kota yang dipegangnya menjadi kota satelit. Akhirnya capaian itu pun terwujud menjadi kota yang diarah oleh pemodal-pemodal besar maupun kecil semisal pengusaha kecil-UKM. Di sinilah saatnya pegang kendali dengan memanfaatkan celah dan kesempatan turut mengayomi para UKM, membantu pembangunan yang sedang membutuhkan dana besar.
Laju pembangunan termasuk hasil kerja sama, saling support dan berbagi ide antara
masyarakat dengan pemerintah dengan melibatkan seluruh SKPD (Satuan Kerja
Pemerintah Daerah) yang tak lain adalah para pegawai Pemerintah Daerah
setempat. Sehingga pembangunan keseluruhan meliputi fisik sebuah kota,
sarana-prasarana, dan pembangunan manusia yang ada di dalamnya dapat berjalan
seiring selaras, namun tetap religius.
Perubahan yang terjadi di kota ini sangat cepat dan fantastis, terlihat nyata secara fisik. Pembangunan tersebut tak lain bertujuan untuk mengejar keterpurukan sebuah wilayah yang awalnya beberapa wilayah kelurahannya saja masih disebut desa. Seperti diketahui bahwa pada dahulu Tangerang Selatan masih dalam wilayah sebuah kota ibu kota Tangerang sebelum adanya pemekaran. Seperti contohnya daerah Pamulang Timur dulu jika menyebut alamat tinggal, adalah “Desa Pamulang Timur”.
Ada apa di Tangerang Selatan?
Kini, sejak pemekaran itu terjadi, jumlah penduduk di Tangerang Selatan meledak. Ternyata orang banyak yang memilih tinggal di kota ini lantaran begitu mudah membuka peluang pasar. Sepertinya usaha apa saja dapat berjalan dengan baik, terlihat dari bertebarannya ruko (Rumah Toko), apartemen, properti, bahkan tak terkecuali bagi pengusaha menengah pun dapat dengan mudah membuka usaha apa saja di sini.
Segala macam keperluan hidup dengan berbagai faktor yang sangat dibutuhkan bisa dipenuhi di sini. Inilah contohnya.
1. Faktor Infrastruktur Jalan
Di seluruh Kota Tangerang Selatan, jalan-jalan utama yang sudah dilebarkan mulai beranjak sampai hampir 80% terwujud. Infrastruktur jalan utama pembangunannya menjadi tanggung jawab provinsi. Meski pekerjaan ini sempat berjalan lamban dan sempat terseok, Ibu Wali Kota ini tak pernah lelah mendesak agar pembangunan jalan segera dituntaskan. “Tidak capai-capainya saya terus-menerus mendesak Provinsi untuk segera menyelesaikan jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi,” ujarnya di suatu acara.
Sementara jalan-jalan lingkungan yang menjadi tanggung jawab Tangerang Selatan sudah 90% terselesaikan sehingga lalu lintas yang digunakan oleh masyarakat pada jalan-jalan kecil lingkungan sudah mulus, tidak lagi berbecek-becekan. Ini sangat penting guna kelancaran arus lalu lintas yang berdampak pada semangat masyarakat ketika menggunakan jalan-jalan lingkungan tersebut dalam kegiatan kehidupanya, entah untuk mengangkut hasil bumi, hasil usaha, menjalankan tugas kerja maupun bagi para pelajar.
Ini imbas dari sebagian terselesaikannya infrastruktur yang memadai. Jalan lingkungan tersebut juga penting sebagai jalan alternatif bagi keadaan darurat misal karena adanya kemacetan total pada jalan utama.
2. Faktor Transportasi Darat
Tersedia Bus Trans Jakarta yang berangkat dari beberapa pool bus yang ada di Tangerang Selatan dengan rute Jakarta sangat membantu sekali bagi masyarakat Tangerang Selatan pengguna jasa angkutan umum yang nyaman dan bersih dengan harga tiketnya sangat murah hanya Rp 3.500,- (tiga ribu lima ratus rupiah) sudah mencapai Jakarta alias Ibu Kota.
Tersedia commuter line yang bersih dan tepat waktu sehingga jika bepergian ke Jakarta tidak usah membawa kendaraan pribadi. Naik commuter line ini sangat nyaman, apalagi jika penumpangnya tidak berjubel, dengan waktu tempuh yang singkat, tidak membuat kelelahan untuk merasakan kemacetan di jalan.
Masih banyak juga angkutan umum yang dapat membantu masyarakat Tangerang Selatan untuk bepergian ke mana saja, semisal ojek online. Inilah penyebab Kota Tangerang Selatan semakin diminati sebagai tempat tinggal warga dari daerah lain, jangkauan ke Ibu Kota dekat.
3. Faktor Pendidikan
Pemerintah sangat konsen terhadap masa depan anak bangsa dengan semangat membangun gedung-gedung sekolah serta merenovasinya, dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Sekolah Menegah Pertama Negeri berjumlah 21 sekolah ada beberapa sekolah unggulan. Sedangkan jumlah Sekolah Menengah Atas sekitar 12 sekolah beserta beberapa sekolah ungguan yang pernah dan sering mendapatkan penghargaan nasional maupun menjadi juara pada lomba-lomba kota, provinsi, maupun pada tingkat nasional..
Untuk perguruan tinggi negeri terdapat 2 perguruan tinggi negeri, 2 perguruan negeri kedinasan. Sedangkan perguruan negeri swasta ada 17 perguruan tinggi. Belum lagi pusat pelatihan bagi masyarakat muda putus sekolah. Jika pendidikan sudah tersedia secara lengkap di Kota Satelit, sudah barang tentu tidak perlu susah-susah menyekolahkan anak-anaknya di tempat yang jauh dan berbiaya tinggi.
4. Faktor Rumah Sakit
Rumah Sakit di Kota Tangerang Selatan cukup pesat perkembangan pembangunannya. jumlahnya mencapai 14 rumah sakit. Satu di antaranya Rumah Sakit Pemerintah Daerah, yaitu RSUD. Tidak kalah pentingnya pembangunan gedung Puskesmas ikut digenjot pada tiap-tiap kecamatan dan disediakan pula pengobatannya gratis bagi warga yang memiliki KTP Tangsel.
5. Faktor Kuliner
Adanya kuliner ini juga membuat daya tarik bagi pendatang yang ingin tinggal menetap di Tangerang Selatan maupun yang hanya ingin berwisata. Banyaknya mal, pertokoan atau ruko, bahkan warung-warung tenda serta warung Betawi asli yang dikelola oleh ibu-ibu dari keluarga Betawi, selalu terlihat ramai penuh dikunjungi pemburu kuliner, terutama pada jam-jam makan siang karena di Kota Tangerang Selatan pun memiliki makanan khas Betawi yang masih digandrungi para pemburu penikmat kuliner.
Perkembangan tersebut menjadi bukti bahwa geliat kuliner di Tangerang Selatang sudah mampu memegang kendali dan menjadi motor pergerakan ekonomi di daerah.
6. Faktor Wisata
Kota Tangerang Selatan memiliki dua taman kota dan satu hutan kota milik perseorangan, kolam renang besar, sentral tanaman hias yang menyediakan berbagai-bagai tanaman termasuk di dalamnya tersedia kuliner yang disukai masyarakat. Banyak terdapat situ yang sekarang menjadi perhatian Pemerintah Daerah agar nantinya dapat diberdayakan sebagai objek wisata, baik untuk warga Tangsel sendiri maupun wisatawan dari daerah lain.
7. Pusat Perbelanjaan
Sudah tepat sekali jika Kota Tangerang Selatan disebut Kota Satelit karena di sini memiliki cukup banyak tempat perbelanjaan. Jumlahnya mencapai 22 tempat pusat perbelanjaan yang besar dengan barang-barang yang tak kalah kecenya dengan yang dijajakan di Jakarta. Tempatnya didesain sangat nyaman, indah, dan mengagumkan. Dapat dibayangkan besarnya perputaran uang yang terjadi di Tangerang Selatan karena ternyata pusat-pusat perbelanjaan tersebut tidak pernah sepi, apalagi jika libur akhir pekan maupun liburan kalender merah.
8. Faktor Pertanian dan Perikanan
Meskipun Kota Tangerang Selatan ini tidak memiliki lahan luas bagi pertanian secara besar-besaran, masyarakat di sini banyak yang memiliki jiwa bertanam sambil mengasihi lingkungan, terus bercocok tanam pada lahan sempit. Ada bermacam-macam cara bertani sayuran yang bisa dicoba, seperti hidroponik. Meski lahan sempit mereka dapat memenuhi pasar sayuran kelas atas, memenuhi kebutuhan hotel di Jakarta, memenuhi kebutuhan sayuran pada supermarket besar untuk memasok sayuran organik dengan harga yang aduhai.
Sayuran selada ini semua bibit dari luar negeri, ternyata dapat dibudidayakan di Kota Tangerang Selatan. Sebagian sayuran-sayuran tersebut antara lain selada lakarno, selada butter had, selada monday yang merupakan selada keriting warna coklat tua, serta masih banyak lagi jenisnya sesuai permintaan para pemesan.
Petani Anggrek
Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa di Tangerang Selatan ini banyak masyarakat yang memiliki potensi besar mau berbuat, bergiat dengan inovasi yang manfaat. Bunga Anggrek merupakan ikonnya Kota Tangerang Selatan karena petani anggrek ini keberadaannya sudah sangat lama dengan petaninya yang turun-temurun menekuni pembudidayaan anggrek secara otodidak.
Para petani ini sangat bersemangat mengembangkan usahanya dari kemampuan dan lahan yang sudah mereka miliki. Pak Niman contohnya, petani anggrek ini berharap kemajuan yang dicapai atas usahanya yang sedang berjalan ini dapat besar karena beliau juga mengayomi masyarakat sekitar yang hidupnya menggantungkan upah dari bekerja di kebun Pak Niman. Untuk itu, beliau butuh pengayom sebagai penambahan modal maupun membantu pemasaran yang tepat.
Petani Anggrek yang ada di Kota Tangerang Selatan pada saat ini sedang berjuang untuk menyalurkan hasil panennya agar harga jualnya tidak terlalu rendah. Di tempat penjualan bunga di Rawa Belong satu tangkai hanya dibandrol Rp 800,- (delapan ratus rupiah). Dibawanya tidak dengan mobil tetapi dengan transportasi yang sangat sederhana, yaitu dengan sepeda motor ketika subuh tiba.
Harapannya adalah permodalan. Hal ini penting supaya dapat digunakan untuk mengembangkan dan menanami lahan seluas 2 Ha sehingga hasil bunganya dapat disalurkan untuk menghiasi kantor-kantor yang ada di Kota Tangerang Selatan. Sudah saatnya para petani anggrek untuk pegang kendali dalam pengembangan usahanya karena selain dapat memanfaatkan lahan pertanian yang ada, usaha budi daya anggrek juga mampu menjadi lapangan kerja yang dapat menyerap pekerja lebih banyak.
UKM Batik dan Makanan Ringan
Masih banyak lagi UKM yang ada di Tangerang Selatan seperti usaha batik khas Tangerang Selatan. Para pengusaha batik tangsel kini tengah bergerak dan berinovasi agar nantinya batik asli Tangsel dapat memegang kendali perhatian para pecinta batik nusantara. Selain batik, ada produk hasil karya UKM seperti dodol, kacang kulit goreng sangan yang sekarang juga masih terus dalam tahap pengembangan.
Dari banyaknya usaha masyarakat yang dibangun dengan modal yang tipis, perlahan tapi pasti para pelaku Usaha UKM sudah mulai turut mengimpementasikan saatnya pegang kendali yang juga sedang digelorakan Danamon.
Giat geliat kota yang hampir tak pernah tidur inilah yang menjadikan Kota Tangerang Selatan berubah menjadi Kota Satelit dalam waktu singkat. Semakin ramai semakin terasa hiruk-pikuknya dalam usaha menjadikan masyarakat betah untuk tinggal di Tangerang Selatan.
Disalin dari KOMPASIANA by
- Ngesti Setyo Moerni

